Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 28 November 2015

Teks Laporan Observasi

Pengertian Teks Observasi
Teks observasi merupakan teks yang berasal dari hasil observasi atau pengamatan dan juga merupakan sebuah teks yang berisi penjabaran. Teks observasi termasuk jenis teks yang berisi penggambaran atau pendeskripsian sifat-sifat umum, ciri, atau bentuk. Contohnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, berbagai jenis benda, dan termasuk juga berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar atau yang terjadi di seluruh alam semesta ini.
Beberapa Ciri dari Teks Observasi
Teks observasi memiliki ciri-ciri yang terdiri dari ciri-ciri umum teks dan ciri-ciri kebahasaan. Kedua ciri-ciri teks observasi tersebut adalah sebagai berikut.
Ciri umum teks observasi:
1. Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.
2. Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
3. Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
4. Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.
5. Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.
Ciri kebahasaan teks observasi:
1. Kata kerja atau verba seperti duduk, memilih, dan menggunakan.
2. Kata benda atau nomina seperti besi, hewan, dan buku.
3. Frasa verbal seperti bisa digabungkan, sudah selesai, dan bisa dikelompokkan.
4. Frasa nomina seperti ayam petelur dan orang lemah.
5. Berbagai istilah atau kata yang umum digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.
6. Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks seperti “Doni meminjam banyak buku dari perpustakaan”.
7. Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks seperti “Pengantar barang tersebut menaruh dan mencatat setiap barang di gudang”.
8. Kata penghubung atau konjungsi seperti atau, dan, ketika.
9. Persamaan kata atau sinonim seperti menjangkau = meraih.
10. Lawan kata atau antonim seperti peningkatan X penurunan.
Penulisan Teks Laporan Observasi
Secara umum, langkah-langkah penulisan laporan observasi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan objek yang akan diobservasi,
2. Mengumpulkan fakta dan informasi terkait objek dengan cara-cara berikut ini.
a. melakukan pengamatan lapangan (mengamati objek secara langsung),
b. melakukan wawancara dengan narasumber yang relevan,
c. mencari informasi melalui buku, majalah, surat kabar, maupun internet.
3. Membuat kerangka laporan yang terstruktur yang terdiri atas pembukaan, pembahasan, dan penutup,
4. Mengembangkan kerangka menjadi laporan yang utuh dan lengkap,
5. Menyunting laporan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Laporan observasi umumnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan objek yang akan dibahas, meliputi latar belakang pentingnya objek observasi, perumusan masalah, tujuan pengamatan, dan prosedur atau metode kegiatan yang digunakan.
b. Pembahasan: Bagian ini berisi uraian hasil pengamatan yang dilengkapi fakta-fakta.
Perhatikan struktur laporan observasi, yaitu definisi umum dan deskripsi bagian.
c. Penutup: Berisi penegasan tentang hasil pengamatan.
Pemaparan hasil observasi biasanya disajikan dalam kalimat-kalimat yang membentuk paragraf. Sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama yang tertuang pada kalimat utama. Kalimat utama itu dapat diletakkan di depan paragraf (deduktif) atau di belakang paragraf (induktif). Kalimat yang menjelaskan kalimat utama disebut kalimat penjelas. Kalimat penjelas biasanya ditandai dengan adanya kata ganti atau kata tunjuk yang mengacu pada salah satu bagian pada kalimat sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About